Tag Archive for: PKPI

 

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) telah mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) ke KPU Pusat Selasa (17/7/2018) malam) persis satu jam sebelum penutupan masa pendaftaran. Partai yang diketuai oleh Diaz Hendropriyono itu mendaftarkan 177 bacaleg dari 77 daerah pemilihan (dapil).

Ada yang menarik perhatian dari daftar bacaleg yang didaftarkan PKPI. Apa itu? Ternyata tingkat keterwakilan perempuan dari 177 bacaleg PKPI tersebut mencapai angka 56%. Jauh melampuai ketentuan kuoata minimal keterwakilan perempuan yang ditetapkan undang-undang yakni sebesar 40%

Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan membenarkan PKP Indonesia telah memenuhi kewajiban kuota untuk caleg perempuan sebesar 40%.

Lantas, apa yang melatarbelakangi PKPI mengajukan sampai 56% keterwakilan perempuan dalam daftar bacalegnya?

“Dasar pertimbangan PKP Indonesia mengajukan sampai 56 persen keterwakilan perempuan adalah karena PKPI memberikan kesempatan yang sama, sebagai bentuk nyata dari pengakuan akan kesetaraan gender,” terang Verry kepada senayanpost di Jakarta, Rabu (18/7/2018)

Selain itu, lanjut Verry, keputusan politis PKP Indonesia mengajukan 56% keterwakilan perempuan dilandasi perhitungan politis bhawa, berdasarkan daftar pemilih, jumlah pemilih perempuan sebesar 93 juta orang.

“Itu jumlahnya lebih banyak 1 juta dari jumlah pemilih laki-laki,” kata Verry.

Verry menambahkan, PKP Indonesia mengajukan bacaleg perempuan yang berkualitas dari berbagai latar belakang profesi.

“Latar belakang bacaleg perempuan PKP Indonesia sangat bervariasi, mulai dari penggerak PKK di wilayahnya, pengusaha wanita, aktivis majelis taklim, aktris/seniwati, kalangan profesional, asosiasi penata rias pengantin dan aktivis lingkungan/sosial,” lanjut Verry lagi.

Putra AM Hendropriyono, Diaz Faisal Malik Hendropriyono resmi dilantik menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) periode 2018 – 2024. Ia dilantik bersama sejumlah Dewan Pimpinan Nasional (DPN) di Gedung Sekar Wijaya, Cipayung, Jakarta. menjadi salah satu yang dilantik dalam pelantikan kali ini.

Diaz Hendropriyono resmi dilantik sebagai Ketua Umum PKPI periode 2018 – 2024 menggatikan sang ayah. Sebelumnya, Diaz secara aklamasi melalui Kongres Luar Biasa DPN PKPI pada Ahad 13 Mei.

“Terima kasih Pak Try Sutrisno atas kepercayaan kepada saya yang telah diberikan kepada saya sejak 2015. Insya Allah amanah ininakan saya jalankan di tahun 2018 ini,” kata Diaz dalam sambutannya.

Diaz mengatakan, PKPI bukanlah partai baru. Beberapa modal telah dimiliki partai yang telah berusia 20 tahun ini. Diantaranya PKPI telah memiliki anggota legislatif di beberapa daerah.

“Kita sudah punya 1,1 juta suara di 2014. Dengan modal ini kita sudah satu langkah dengan partai lain yang baru maju,” katanya.

Ia berharap, di bawah kepemimpinannya bisa membawa PKPI ke arah yang lebih baik. Dalam pelantikan tersebut hadir juga Ketua Dewan Pembina PKPI, Try Sutrisno.

Mantan wakil presiden ke-6 tersebut berharap sebagai partai yang diisi oleh kader-kader partai muda hati, jiwa, pikiran dan semnagat yang berkorbar, PKPI bisa menjunjung etika politik yang baik dan menghasilkan pemimpin negara yang baik.

“Jangan sampai kita menjadi partai yang ekslusif, menutup diri, memecah belah. Kita harus menjadi partai yang menjunjung etika politik baik,” kata Try Sutrisno dalam sambutannya.

Lebih lanjut Diaz bersama PKPI menargetkan suara pemilih muda dalam pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun depan disamping suara dari masyarakat umum lainnya dan juga veteran Polri dan TNI yang merupakan basis pendukung partainya.

Untuk itu PKPI akan lebih mendekatkan diri dengan para calon pemilih anak muda dan akan membuat berbagai program dengan pendekatan era milenial yang tentunya juga dilandasi dengan semangat Nasionalisme dan kreativitas bagi anak muda Indonesia.

Di bawah kepemimpinan Diaz, PKPI akan terus membangun dan melebarkan sayap jaringannya diseluruh Provinsi Indonesia dan ia menitipkan pesan kepada seluruh kader yang baru dilantik untuk bekerja sama sekaligus gotong royong untuk membuat PKPI menjadi lebih besar lagi dari sekarang.

Panitia Khusus Hak Angket KPK mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Jawa Barat. Kedatangan mereka sebagai bagian dari proses angket yang sedang berjalan di DPR.

Forum Guru Besar Antikorupsi menilai langkah Pansus Angket datang ke Lapas Sukamiskin untuk mencari data salah besar. Pengambilan contoh kasus atau pengumpulan pendapat tidak perlu datang ke narapidana.

“Menurut metodologi sampling itu tidak perlu. Itu salah banget,” kata Juru Bicara Forum Guru Besar Antikorupsi Asep Saefuddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Para guru besar baru saja bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Mereka datang untuk meminta Hak Angket KPK dihentikan.

Asep menilai, permintaan pendapat kepada napi malah akan menjadi bias. Tidak ada satu pun orang yang ingin dianggap salah.

“Sebenarnya kalau mau minta masukan bisa mengundang para guru besar antikorupsi. Bagaimana pendapat kita, daripada meminta pendapat dari para narapidana. Kasihanlah terpidana doain aja jadi orang baik,” jelas dia.

Kedatangan Pansus KPK ke Lapas Sukamiskin juga bisa menjadi tendensi buruk bagi sebuah lembaga. Ketika proses yang dilewati salah, seharusnya tidak dilanjutkan.

“Misalnya hak angket, secara hukum kan proses dan substansinya tidak benar,” imbuh dia.

Sebagai pendidik, apa yang ditunjukkan DPR saat ini bisa berdampak pada dunia pendidikan. Masyarakat melihat proses yang dinilai salah malah diteruskan dan dibiarkan begitu saja.

“Bagaimana pendidikan terhadap 250 juta orang di Indonesia? Menurut saya, cobalah berpikir dengan lebih jernih,” ucap dia.